DIY Bulletin Board

June 15, 2017

“When we write down our dreams, we transform what we imagine into reality.”
― Gina Greenlee, Postcards and Pearls: Life Lessons from Solo Moments on the Road


Bagiku, kamar adalah ruang yang sangat personal untuk setiap orang. Kadang karena sangat pribadi, kamar juga bisa menunjukkan bagaimana sifat atau kebiasaan seseorang. I'm not being judgemental but it's kinda truth, right? Tentu saja selain menilai orang-orang dari sepatu mereka atau apa yang mereka kenakan. Well, kita semua punya banyak cara untuk menilai seseorang, now you know my ways hahaha.

Setahun belakangan aku suka sekali berkirim kartu pos melalui postcrossing.com, sejak itu pula aku menerima beberapa kartu pos yang terlalu menggemaskan hingga sayang sekali jika tidak dipajang. Akhirnya aku memutuskan untuk membuat bulletin board ala ala agar beberapa gambar dan kartu pos favoritku bisa terpajang secara apik di kamar. Ide awalnya adalah sekaligus menjadikan board ini sebagai vision board agar aku bisa membuat planning dan milestone untuk goal-goal karirku. Ah, tapi sepertinya aku terlalu malas untuk melakukannya. Mahasiswa. Banyak teori, minim prakteknya.

DIY Bulletin Board ini sudah beres beberapa bulan yang lalu, sudah lama sekali. Sejujurnya aku memang nggak terlalu berminat untuk memposting bagaimana cara membuatnya karena hampir bisa dibilang effortless dan sangat murah (apalagi untuk anak kos). Namun beberapa orang menanyakan bagaimana cara membuatnya dan bagaimana aku bisa membuat bulletin board yang bagi mereka artsy dan menarik. Guys believe me, board ini hanya terlihat bagus di sosial media atau terlihat oke sebagai background foto untuk instagram stories. Coba sini ke kamarku, pasti terlihat acak adul :)))

So, you will need ...
1. Kasa kawat, aku menggunakan kasa dengan ukuran 1 cm. Aku membeli di toko bangunan dengan lebar 1 meter x 1 meter dan membeli yang paling murah, seingatku hanya sekitar Rp 12.000, LOL!
2. Paku beton (4 buah)
3. Palu

See, bahkan sepertinya aku nggak menghabiskan uang lebih dari Rp 15.000, affordable right? Bagian tersulit adalah membuat kasa kawatnya datar karena aku membeli kasa kawat gulungan. Jika kamu ingin pekerjaan ini semakin mudah, coba beli kasa kawat yang datar (pasti lebih mahal) atau kawat display yang biasa digunakan untuk mendisplay barang dagangan. Nah, aku memilih kawat yang murah karena nothing to lose sih; I'm not going to live in Solo forever. Doain ya tahun ini udah bisa lulus dan balik Surabaya *aminaminamin* hahaha.

Setelah kawatnya cukup datar (aku menggunakan segala macam cara seperti memukul-mukulnya dengan palu, menindihnya dengan buku, bahkan menggulung ulang berlawanan arah), ukur seberapa lebar bulletin board yang kamu inginkan. Potong dan sesuaikan dengan kebutuhanmu. Coba tempelkan kasa kawat di tembok dan beri tanda dimana kamu harus memakunya pada ujung-ujung kasa kawat. Konsepnya adalah hanging, jadi paku disini fungsinya cuma buat menggantung kasa kawatnya biar nggak jatuh. Nah, hasilnya bakal kayak gini nih.







I keep all of my letters, postcards, and thank you notes. I'll keep them forever!
― Jane Levy

Aku menggantung banyak sekali kertas-kertas di bulletin boardku (yaiyalah, namanya juga buletin!), sebagian besar kartu pos sih hehehe. Aku juga menggantung gambar-gambar amburegul hasil latihan cat air yang tak kunjung membaik. Ada juga kartu ucapan ulang tahun, foto-foto favorit yang aku cetak sendiri, origami-origami, potongan-potongan majalah, tiket konser favorit, stiker, kutipan-kutipan absurd, tiket perjalan kereta api, hingga tagihan laundry yang aku kumpulkan demi mendapat free laundry 5 kg (LOL!). Sebenarnya aku ingin menaruh to-do-list juga disitu, tapi karena letaknya yang terlalu tinggi dari meja belajarku maka ku urungkan niatan itu (nggak bakal kebaca juga sih).


Oh iya, satu hal lagi! No need to ask, I give you a favor.
- Jepitan kayunya bisa dibeli di @art.see, biasanya mereka juga menyediakan komplit dengan tali seratnya (percayalah aku pemburu harga stationery termurah)
- Kartu pos jadul, majalah lawas, dan foto-foto lama bisa dibeli di Taman Buku & Majalah Alun-Alun Keraton Surakarta, di kios paling ujung yang menjual bermacam-macam barang dan dokumen lama
- Dream catcher bisa dibeli di toko suvenir khas Solo paling lengkap di daerah Nonongan (beli yang banyak agar dapat harga grosir!)
- Mau bikin origami juga? Cek postingan ini, aku membuat beberapa origami

Nah, tertarik membuat bulletin boardmu sendiri?
Happy Crafting!

XOXO,
Rofaramadhani

You Might Also Like

4 comments

  1. Finally!! my wishlist come true..seeing the full part of your bulletin board chik. COOL AF!! LOL....well, been waiting for this article for long time...you have unique taste and I love reading your DIY...keep writing and be productive

    *PS: btw, I decided making my own vision board...not 'making' but buying...hahahhaa, I bought the wood version, even it's super expensive..(hiks...)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha maapin ya Andin lama banget :))
      Aw, thanks that's very sweet of you! Oalah jadinya beli ya? Gapapa sih mahal kalo bagus dan worth it Ndin, pankapan kalo sempet mau bikin bulletin board cobain DIYku ini aja ehehehe

      Delete
  2. Replies
    1. Lho yak opo rek wong iki, yo niat lah Mas Hel -___-

      Delete