DIY Chandelier

December 03, 2015

Sebenernya cuma satu masalah yang belakangan ini mendesak butuh jawaban.

"Apa? Mati lampu lagi?"
"Iya, mati lampu lagi, padahal nggak hujan"
"Serius kita tanpa lampu lagi"
"Kosan kamu mati lampu nggak?"
"Ah udah biasa"
"Ini aneh, seriusan aneh"
"Masih mati lampu, bukan mati rasa"
"Durumtakdeees................"

Well, hal aneh yang muncul di daerah Jebres adalah mati lampu tiap hujan dateng. Aku kira itu semacam mitos, atau legenda buat nakut-nakutin anak kosan aja biar lebih sigap dan sregep buat manfaatin waktu dengan bijak, karena seringnya ketika 'plooop...' maka berhentilah semua kegiatan yang bisa dilakukan. Masih bisa baca buku sih. Masih bisa bikin DIY sih. Masih bisa ngelamun juga sih. Whatever.

Nyatanya nggak cuma tiap hujan deres aja, tapi feels like all the time. Hampir setiap hari dengan durasi nggak tentu, kadang satu jam kadang lima jam. Kalo pas siang bikin makin panas dan kerasa gerah, kalo pas malem bikin banyak dzikir kalo kebetulan nggak punya lampu emergency atau lilin cadangan. I'm not one of them sih.

Jadi, nggak ada salahnya dong kalo mati lampu kita rayakan dengan bahagia sentosa, karena secara nggak langsung mati lampu bakal jadi budaya selama dua tahun ke depan di Solo hehehe. Nah, maka dari itu kali ini DIY Chandelier lah yang terpilih sebagai #WeekendProject, yeay!

*puter lagu Chandelier nya Sia*

Guys, you will need
1. Ranting pohon (you can get it anywhere, contohnya aku leles ranting kering di jalanan depan rektorat, LOL!)
2. Sloki, usahakan pilih yang bentuk tabung sempurna ya jangan yg terlalu mengerucut ke bawah (bener kan namanya sloki?)
3. Pernis
4. Kuas
5. Cutter
6. Lem craft
7. Tali


Pertama, potong-potong rantinya sesuai tinggi sloki atau lebih tinggi dari sloki, punya aku lebih tinggi sekitar 1,5cm dari bibir sloki sih. Pas pilih ranting ini sebenernya agak tricky, kamu harus pilih ranting pohon yang kira-kira berdiameter 0,7cm atau lebih kecil tapi jangan kekecilan. You can check mine.


Kemudian lapisi ranting yang udah dipotong-potong pake pernis. Hati-hati ya guys, karena lengket sekali tapi kabar baiknya kamu bisa ngilangin pernis yang nempel ditangan kamu dengan alkohol, bensin, thinner atau barang-barang sederhana yang bisa kamu temui di meja rias kamu kayak minyak wangi dan minyak kayu putih. HAHAHA. Ngelapisinnya sekali aja ya, jangan banyak-banyak karena pernis susah kering. Setelah semua sudah dilapisi pernis, jemur di bawah sinar matahari sampai kering. I need two days because it's rainy season, susah ya cyin dapet matahari terik. Setelah kering, ranting kamu bakal kelihatan glossy, wooo!


Next, lapisi bagian luar sloki dengan lem craft alias lem-serbaguna-bisa-buat-apa-aja. Sedikit demi sedikit aja biar nempel soalnya material yang bakal kita tempelin itu kaca dan kayu, kebayang kan sesusah apa nempelnya. Nempelnya ini terserah kalian mau rapi atau messed up, suka-suka lah ya. Mine look like this. Tapi tetep usahakan rantingnya lurus ya, jangan miring-miring kayak punya aku, karena bakal makin susah ngaturnya, that's why I told you to do one by one. Lem. Ranting. Lem. Ranting.



Last step! Lilitkan tali mengelilingi sloki yang udah ditempelin ranting itu, tujuannya biar makin kuat aja sih lemnya, biar nggak amburegul kemana-mana kayunya, sekaligus biar makin manis tampilannya. Kamu bisa pake tali daur ulang yang vintage-vintage itu loh biar makin sip. Aku nggak punya sih, jadi pake tali serat ini aja deh hahaha.



And thanks to me later, cause you already got your first DIY Chadelier~~~




Nah, jadi begitu, gampang pooooool kan yo rek?
Jadi setengah keki kamu karena mati lampu bakal ilang kalo ngeliat usaha yang udah kamu berikan buat bikin tempat lilin ini heuheuheu. Kalo kamu punya ide yang lebih kece untuk menyulap barang-barang yang kamu punya jadi tempat lilin yang ciamik, share dong di komen :D

One problem has been solved, now I'm ready for rainy season!

You Might Also Like

4 comments

  1. di Blitar mati lampu nggak terlalu sering sih. Aku ra nduwe stok lilin atau apalah. Lek mati lampu enak nonggo :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Disini sering mas, sedih ya hahaha. Aduh aku nonggo kemana, nggak punya tetangga.

      Delete
  2. fotone isok nggak noise :( warbiyasak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu sebenernya pake lampu, cuma karena fokus ke apinya jadi gelap wkwkwk

      Delete